LABUHANBET- AKBP Roberto GM Pasaribu yang saat ini berprofesi Direskrimsus Polda DIY sempat menangkap buronan FBI. Buronan tersebut kabur ke Indonesia serta ditangkap di Jakarta sebab disinyalir melaksanakan penipuan investasi saham bitcoin.

Tadinya, Roberto telah malang melintang di Polda Metro Jaya. Perwira polisi menengah ini sempat berprofesi Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya serta Wadirreskrimsus Polda Metro Jaya.

Kala berdinas di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, jebolan Akpol 2000 ini menanggulangi bermacam permasalahan menonjol kelas internasional. Kasus- kasus yang dibeberkan antara lain penyebaran kabar bohong/ hoaks, ujaran kebencian melalui media sosial, penipuan elektronik berbentuk carding, phising serta scaming lewat e- commerce, dan kejahatan pornografi online.

Tercantum permasalahan pelakon peretasan kelompok Surabaya Black Hat( SBH) bernama samaran NA, ATP, serta KPS bermula dari data Internet Crime Complaint Center( IC3). IC3 ialah tubuh investigasi utama dari Kementerian Keadilan Amerika Serikat( DOJ) Biro Investigasi Federal AS( FBI).

“ Itu terdapat lembaga namanya IC3. Segala informasi kejahatan dunia terkumpul di mereka. Nah, dari mereka seperti itu ditemui lebih dari 3. 000 korban yang diretas dalam durasi 2017 yang hadapi serbuan. Jadi, data itu dari FBI sebab kerjasamanya police per police,” ucap Roberto, dikala itu.

Pada 2019, sebanyak 30 penyidik Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pula sudah menemukan sertifikasi selaku pakar dengan gelar antara lain pakar forensik serta pakar jaringan.

Subdit Cyber Crime sudah mewakili Polri selaku anggota senantiasa satuan tugas kejahatan online terhadap anak yang diorganisir FBI dengan nama Violent Crimes Against Children International Task Force( VCACITF).“ Buat jadi anggota senantiasa, perwakilan wajib lulus tes kompetensi serta menjajaki pembelajaran spesial di FBI MCCU, Marryland, US,” katanya.

Dikala itu, yang mewakili Polri ialah Subdit IV Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto GM Pasaribu serta AKBP Dhany Aryanda( dikala ini Kapolres Kuningan, Jawa Barat) bersama Perwakilan DHS, Homeland Security Investigation, USA. Mereka menguraikan kerja sama dalam permasalahan distribusi gambar serta video dengan anak Indonesia selaku korban yang terjalin dalam kurun waktu 2017- 2018.

Saat ini, berprofesi Direskrimsus Polda DIY, AKBP Roberto sukses menangkap Siskaeee ataupun FCN( 23) yang memamerkan buah dada di Lapangan terbang YIA. Dari penangkapan itu setelah itu terbongkar kalau terdakwa memproduksi konten gambar ataupun video mesum buat diunggah ke situs- situs berbayar.

Bersumber pada informasi kepolisian, rata- rata pemasukan FCN tiap bulan dari konten- kontennya sebesar Rp15 juta- Rp20 juta. Pemasukan tersebut diperoleh dari akun Onlyfans buat masing- masing subscriber ataupun member sebesar USD5.

Tetapi, pemasukan tersebut baru dapat ditarik kala telah menggapai USD500. Pemasukan kotor FCN lewat web berbayar dalam rentang 2 Maret 2020- 6 Desember 2021 sebesar USD154. 013, 73 ataupun setara Rp2, 1 miliyar.

Bagi Anda yang ingin bermain game-game seru dan menarik dengan tingkat kemenangan yang mudah silahkan kunjungi artikel kami di : Situs Betting Online Terbaik 2019 LABUHANBET